Solat Jum’at Mengendarai Ayam

Maret 28, 2019



“Kamu anak muda pegangnya hapeee terus. Saya mah hapenya ini,” kata Kakekku, sambil keluarkan buku yasin tahlil ukuran kecil warna hijau gelap dari saku kanan baju kokonya dan selalu dibawa kemanapun. Ya, Kakekku tak pernah berhenti berzikir, ngaji, dan membaca apapun sepanjang hidupnya.

“Punya saya lebih canggih, tulisannya bahasa arab semua, Hahahah!” lanjut si kakek tua berkacamata itu membuat suasana malam ruang perawatan pecah oleh gurauannya. Malam itu sekitar ba’da Isya pada tanggal 8 Agustus 2017, di ruang perawatan rumah sakit saat Kakekku, anaknya, dan cucu-cucunya menjenguk nenekku setelah ia keluar dari ICU, kata dokter lusa udah bisa pulang. Bahagia sekali kami semua. Aku langsung bilang ke nenekku, “Mi, kalo udh sembuh bikin rujak tahu yaaaa.” Nenekku dengan cepat mengiyakannya. Tapiiiii…..

 “Assalamuailkum, turut berduka cita ya, Buuu, atas berpulangnya Nenek,” kata tamu yang sedang berbicara kepada Umiku saat ngelayat ke rumah tua nenek kakekku. Entah sudah berapa banyak tetangga hingga sanak saudara nan jauh datang ke rumah tua itu pada Kamis, 10 Agustus 2017.

Rumah tua itu sedang dirundung dengan duka yang amat dalam karena kepergian nenekku tercinta ke pangkuan-Nya, tepatnya pada Subuh hari Kamis 10 Agustus 2017 di rumah sakit. Rumah tua itu tak henti-henti kedatangan tamu yang ingin menyampaikan duka citanya kepada keluarga kami. Isak tangis merindukan nenekku yang telah berpulang Kepada Sang Kuasa selalu pecah ketika kami mengenang beliau.

Bak mimpi buruk yang ingin dibangunkan. Hati ini gemetar dan merasakan begitu dalamnya kehilangan istri tercinta, “Ya Allah, Ji. Saya nanti kesepian” ucap kakekku didepan tubuh kaku nenekku sebelum dimandikan. (kakekku menyebut istrinya “Ji”). Orang yang benar-benar paling kehilangan nenekku pastinya suaminya, ya, kakekku.

Hingga Jumat pagi 11 Agustus 2017 keluarga besar kami sudah disibukkan pula untuk keperluan pengajian tahlilan nantinya setelah solat magrib. Ada yang buat snack, masak makanan besar, belanja buah-buahan, dll.

Kakekku malayani tamu se-moodnya. Ya, beliau mungkin masih shock hingga lupa kalau saat itu adalah hari Jum’at.

Pukul 11.00 siang, sreeetttt sreeettt suara kursi hijau plastik yang dipinjamkan dari balai RW di rumah nenekku seperti ada yang menarik-narik.

“Abahhhhh,” kata tanteku memanggil kakekku.

Kakekku hanya menoleh lesu, lalu duduk dikursi hijau plastik itu.

“Ngapain? Kok ga solat Jumat?” kata tanteku, “kirain udah jalan dari tadi ga keliatan,” lanjutnya.

“Engga ah udah telat” kata kakekku menjawab lesu.

Kami semua heran tumben banget bahkan tidak pernah liat kakek tua lucu satu ini ngelewatin solat wajib.

“Jangan karna Umi udah ga ada jadi engga Jumatan,” tanteku sedikit kesal, karena tanteku yang satu ini sama Solat itu no. 1, siapapun yang ga solat pasti diomelin.

“Engga ah, udah telat,” kekeh banget kakekku ini dengan jawabannya.

Lalu tanteku penasaran kenapa kekeh banget gamau Solat Jumat dengan alasan telat padal baru jam 11.00an.

“Baru juga jam 11 lewat dikit, Bah, masih banyak waktunya. Masih bisa buat mandi nanti ke masjidnya bareng sama yang laki-lakinya tuh” kata tanteku.

“Abah kalo mau solat jum’at, jam 10 udah di masjid.” Kata tanteku yang kedua.

Lalu kakekku mengungkapkan alasannya. “Kalo berangkatnya hari gini, shafnya udah penuh, nanti dapet shaf paling belakang. Kata ustad kalo Solat di shaf depan masuk surganya itu naik Unta.” Jelas Kakekku.

“Astagfirullahhal’azim, Abahhhh,terus gamau solat kalo ga dapet shaf paling depan? gapapa dapet shaf terakhir, gapapa gausah naek Unta, ke surga naek ayam juga gapapa asal solat jumat jangan dilewatin.” Tegas Tanteku. “Udah sekarang Abah mandi, siap-siap. Solat Jumat naek ayam gapapa asal masuk surga,” lanjut tanteku dibarengi tertawa kakekku.

Setengah jam pun berlalu, laki-laki tua berkacamata itu pun akhirnya siap untuk solat jumat.

“Berangkat dulu ya jum’atannya naik ayam,” kata kakekku sambil tertawa mengobati kesedihannya sambil berlalu di boncengi anaknya menggunakan sepeda motor menuju masjid.



Dan pada Kamis, 3 Januari 2019 Kakekku berpulang kepangkuan-Nya. Ya, semoga kakek dan nenekku bertemu disurga-Nya. Aamiin. Alfatihahh…





1 komentar:

  1. Linkaja88 adalah Agen judi online deposit linkaja terbesar dan terpercaya di Indonesia. Mengutamakan pelayanan kenyamanan dan proses transaksi deposit dan withdraw yang extra cepat.

    Menyediakan permainan yang sangat lengkap :
    » SBOBET
    » 368BET
    » CBET
    » SABUNG AYAM S128 / SV388
    » CASINO LIVE
    » SLOT ONLINE
    » TEMBAK IKAN
    » TOGEL
    Selengkapnya kunjungi : https://www.linkaja88.net/

    Promo Yang Tersedia :
    » Bonus Deposit New Member 10%
    » Bonus Deposit Harian 5%
    » Bonus Cashback 5% - 10%
    » Bonus Referral 7% + 2% (seumur hidup)

    Kunjungi Link Pendaftaran : http://bit.ly/daftarlinkaja
    Kunjungi Link Layanan Live Chat (24 Jam Online) : https://bit.ly/2VD8fER
    Kunjungi Link Layanan Whatsapp (24 Jam Online) : https://bit.ly/31SZvwy

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.