Literasi Media Masa Kini

Oktober 09, 2017
gambar: google
Depok - Acara tahunan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Olimpiade Politeknik (OP) menggelar seminar bertajuk "Literasi Media". Seminar tersebut diselenggaran atas kerjasama dengan stasiun televisi GlobalTV dan Komisi Penyiaran Indonesia DKI Jakarta (KPID).

Acara yang dimoderatori oleh Djony Herfan ini bertema "Cerdas Memilih Tontonan Berkualitas" dihadiri oleh ratusan peserta dari mahasiswa, pejabat kampus PNJ serta penyelenggara dari GlobalTV dan KPID.

Direktur PNJ Abdillah mengungkapkan apresiasinya terhadap panitia OP dan GlobalTV untuk menyelenggarakan acara tersebut. menurutnya, cerdas memilih tontonan merupakan hal yang penting. "Begitu pentingnya media sekarang ini, tetapi juga harus cerdas memilih tontonan agar bermanfaat," ujar Abdillah di aula gedung serbaguna PNJ, Depok, Kamis (16/2/17).

Dewasa ini membludaknya media massa diperlukan kehati-hatian memilih informasi. Surfei yang didapati oleh Miftahoel Huda bahwa peningkatan internet sangat pesat dari tahun 2006 hingga 2016 sedangkan surat kabar dan radio menurun tajam.

“Media itu banyak banget, media mudah memecah belah walau hanya sebaris dua baris, Karena media baru seperti internet mudah diakses dimana saja,” lanjut R&D Manager GlobalTV itu.

Dalam mencari berita untuk disajikan oleh khalayak tentu saja ada penyaringan dan harus disetujui oleh pemimpin redaksi agar beritanya mengandung informasi yang faktual dan berimbang. “Seorang jurnalis dituntut mencari berita yang benar. Membuat berita harus berimbang, tidak memprovokasi, dan memberi informasi yang benar,” Jelas Apreyvita selaku HRD GlobalTV.

Berita bohong atau hoax sedang menjamur disegala macam media dan sedang gentingnya. Ketua KPID Adil Quarta Anggoro menanggapi mirisnya media saat ini. “Kita semua sedang ‘berdarah’ semua media pers, tentang keadaan pers itu sendiri,” Keluhnya. (lyl)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.